Maurice Bucaille, Ilmuwan Prancis Masuk Islam Setelah Bedah Mumi Fir’aun.

by 06.16 0 komentar
Maurice Adalah Dokter Bedah Terpintar Yang Pernah Dimiliki Perancis [Google]
Maurice Bucaille (lahir di Pont-l’Eveque, 19 Juli 1920 – meninggal 17 Februari 1998 pada umur 77 tahun) adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis. Ia terutama menjadi terkenal karena menulis buku tentang Islam, Al Qur’an dan ilmu pengetahuan modern. Salah satu kontroversi yang masih menyelimuti keberadaannya adalah tentang statusnya saat dia meninggal, apakah dia sudah menjadi seorang Muslim, atau tetap pada kepercayaannya yang lama. Tidak ada bukti langsung yang dapat menjelaskan kontoversi ini, sedangkan bukti-bukti yang ada umumnya sudah terdistorsi oleh pandangan pribadi para penulisnya.
Profesor Maurice Bucaille merupakan ilmuwan asal Perancis yang memeluk agama Islam karena kebenaran Al Qur’an. Beliau lahir dan dibesarkan di Perancis. Tamatan fakultas Kedokteran, Universitas Prancis dan kemudian menjadi dokter bedah terkenal dan terpintar di Perancis modern. Kisahnya yang dituliskan dalam sebuah buku menjadi inspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Kisahnya berawal pada akhir tahun 80an, Perancis meminta Mesir untuk mengirimkan mumi Firaun untuk dilakukan eksperimen dan penelitian. Para arkeolog, ahli bedah dan ahli anatomi mulai melakukan studi tentang mumi firaun untuk menyelidiki misteri kisah Firaun. Profesor Maurice Bucaille adalah dokter bedah senior dan ilmuwan yang bertanggung jawab atas studi tentang mumi Firaun. Dalam penelitian tersebut beliau juga mempelajari bagaimana Firaun meninggal.
Malam hari ia menemukan sisa-sisa garam yang terjebak dalam tubuh mumi dan itu merupakan bukti bahwa Firaun meninggal karena tenggelam dilautan. Terlihat jelas juga bahwa para pendeta Mesir kuno buru-buru mengawetkan tubuh Firaun tersebut. Tapi yang membuat Maurice bingung adalah bagaimana tubuh ini dengan mengesampingkan tubuh mumi lainnya dari Mesir kuno tetap utuh hingga sekarang meskipun tubuhnya pernah tenggelam di laut.
Seorang koleganya mengatakan tidak usah terlalu dipikirkan karena dalam Islam sudah disebutkan bahwa Firaun ini memang tenggelam. Aawalnya professor tersebut sangat tidak yakin dan menolak pernyataan tersebut karena hanya peralatan komputer canggih dan modern yang bisa mengetahui penemuan seperti itu.
Koleganya yang lain mengatakan bahwa Alquran, kitab suci yang dipercaya muslim, menceritakan kisah tenggelamnya Firaun dan mengatakan tubuh tersebut akan tetap utuh meskipun ia telah tenggelam inilah yang membuat sang professor menjadi tercengang.
Beliaupun terkejut dan terus bertanya-tanya, dari mana kitab suci umat Islam ini mendapatkan data, sementara mumi tidak ditemukan sampai tahun 1898. Selain itu Alquran juga baru diturunkan kepada umat Islam selama lebih dari 1400 tahun setelah peristiwa tenggelamnya Firaun. Mengingat juga sampai beberapa dekade lalu seluruh umat manusia termasuk muslim tidak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan firaun mereka.
“Bisakah dipercaya nabi Muhammad SAW tahu tentang ini lebih dari 1.000 tahun yang lalu ketika saya baru saja mengetahui hal itu?” pikir Maurice.
Pikiran Maurice malam itu dipenuhi berbagai pertanyaan dan keheranan tentang kitab suci umat Islam. Mumi tersebut akhirnya dikembalikan ke Mesir.
Saat Maurice Bucaille menghadiri konferensi medis yang dihadiri banyak ahli anatomi muslim di Arab Saudi. Beliau memberitahu mereka tentang penemuannya, yaitu bahwa tubuh Firaun itu tetap utuh bahkan setelah ia tenggelam. Kemudian salah satu peserta konferensi membuka Alquran dan membacakan surat Yunus ayat 92 yang isinya menceritakan tentang bagaimana tubuh Firaun diangkat dari dasar laut dan atas izin Allah, dan tubuhnya akan tetap utuh sehingga menjadi bahan pelajaran bagi ke depannya. Maurice-pun berdiri dan berkata, ‘Aku telah masuk Islam dan percaya pada Alquran ini’.
Maurice Bucaille kemudian menghabiskan 10 tahun melakukan studi tentang kesesuaian fakta-fakta ilmiah saat ini dengan yang disebutkan dalam Alquran untuk meyakinkan dirinya bahwa Alquran tidak pernah bertentangan dengan satupun fakta ilmiah.
Hasil studi tersebut kemudian ia tuliskan dalam buku yang membahas tentang kebenaran Alquran yang menghebohkan seluruh negara-negara Barat, dengan judul, “The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light Of Modern Knowledge.”
Buku tersebut sangat laris dan bahkan ratusan ribu eksemplar telah diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Persia, Turki dan Jerman. Bahkan tersebar ke hampir semua toko buku di seluruh dunia.

“Sisi ilmiah dari Alquran telah mengejutkan saya sejak awal, karena pikiran saya belum pernah melihat begitu banyak kajian ilmu pengetahuan yang disuguhkan secara akurat. Itu semacam cermin bagi ilmu pengetahuan yang sudah ditulis dalam buku-buku ilmiah selama ini padahal ilmu tersebut sudah ada lebih dari 13 abad yang lalu,” sepenggal catatan kata pengantar Maurice dalam bukunya.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar